Tipe Guru Saat Mengikuti Workshop atau Bimtek

Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa tipe guru yang sering ditemui saat mengikuti workshop atau bimtek. Anda tipe yang mana?

Jasinvite.com | Tipe Guru Saat Mengikuti Workshop atau Bimtek - Workshop dan bimtek adalah dua kegiatan yang sering diikuti oleh guru untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mereka. Workshop adalah kegiatan yang menggabungkan teori dan praktik dengan mengundang beberapa narasumber ahli yang berbagi materi sesuai dengan sudut pandang dan keahlian mereka. Bimtek adalah kegiatan yang memberikan bantuan berupa tuntunan dan nasihat untuk menyelesaikan masalah teknis yang dihadapi oleh guru.

Daftar Isi

Jasinvite.com - Tipe Guru Saat Mengikuti Workshop atau Bimtek
Jasinvite.com - Tipe Guru Saat Mengikuti Workshop atau Bimtek

Tipe Guru Saat Mengikuti Workshop atau Bimtek

Saat mengikuti workshop atau bimtek, setiap guru tentu memiliki tujuan, harapan, motivasi, dan sikap yang berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman saya sebagai peserta workshop atau bimtek, saya mencoba mengelompokkan tipe guru saat mengikuti workshop atau bimtek menjadi lima kategori, yaitu:

Guru Antusias

Guru antusias adalah guru yang sangat bersemangat untuk mengikuti workshop atau bimtek karena ingin belajar hal-hal baru dan meningkatkan kualitas diri mereka. Mereka aktif bertanya, berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menerapkan apa yang dipelajari dalam praktik pembelajaran. Mereka juga terbuka untuk menerima masukan dan kritik dari narasumber atau peserta lain.

Guru Pasif

Guru pasif adalah guru yang hanya datang untuk memenuhi undangan atau kewajiban tanpa ada minat atau motivasi belajar yang tinggi. Mereka cenderung diam, tidak banyak bertanya atau berdiskusi, hanya mendengarkan apa yang disampaikan narasumber tanpa mencatat atau merefleksikan. Mereka juga tidak tertarik untuk menerapkan apa yang dipelajari dalam praktik pembelajaran.

Guru Kritis

Guru kritis adalah guru yang memiliki pemikiran analitis dan rasional terhadap materi atau metode yang disampaikan dalam workshop/bimtek. Mereka tidak mudah menerima apa yang disampaikan narasumber tanpa bukti atau argumen ilmiah. Mereka sering menanyakan sumber referensi, validitas data, relevansi konteks, dll. Mereka juga suka memberikan saran atau alternatif solusi untuk perbaikan.

Guru Skeptis

Guru skeptis adalah guru yang meragukan manfaat atau efektivitas workshop/bimtek bagi diri mereka sendiri atau sekolah mereka. Mereka cenderung pesimis bahwa apa yang dipelajari dalam workshop/bimtek tidak akan bisa diterapkan dalam praktik pembelajaran karena adanya kendala-kendala seperti kurangnya fasilitas, dukungan manajemen sekolah, minat siswa, dll. Mereka juga suka mengeluh atau mencari-cari kesalahan dalam penyelenggaraan workshop/bimtek.

Guru Oportunis

Guru oportunis adalah guru yang mengambil kesempatan dari workshop/bimtek untuk mendapatkan keuntungan pribadi seperti uang saku tambahan (honor), sertifikat (SKP), jaringan relasi (networking), dll tanpa peduli dengan proses belajar itu sendiri. Mereka cenderung tidak fokus pada materi atau diskusi karena sibuk dengan hal-hal lain seperti main handphone (HP), ngobrol dengan teman sebelah (gosip), dll.

Kesimpulan

Demikianlah tipe-tipe guru saat mengikuti workshop/bimtek menurut pengamatan saya pribadi sebagai peserta  workshop/bimtek selama ini.

Tentu saja ini bukanlah sebuah generalisasi mutlak karena setiap individu bisa memiliki karakteristik campuran dari beberapa tipe di atas tergantung pada situasi dan kondisi tertentu.

Namun saya berharap bahwa tulisan ini bisa menjadi bahan refleksi bagi kita semua sebagai guru profesional untuk:

  1. Menyadari kelebihan dan kekurangan kita masing-masing dalam berpartisipasi dalam workshop/bimtek yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pembelajaran di kelas.
  2. Membuka diri untuk belajar dari pengalaman dan pengetahuan orang lain, baik sesama peserta maupun fasilitator, tanpa merasa minder atau sombong.
  3. Menghargai perbedaan pendapat dan gaya belajar antara kita dengan orang lain, serta bersikap toleran dan kooperatif dalam diskusi atau kerjasama kelompok.
  4. Menerapkan apa yang telah kita pelajari dalam workshop/bimtek ke dalam praktik pembelajaran di kelas dengan kreatif dan inovatif, serta melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.

Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi guru yang pasif atau reaktif saat mengikuti workshop/bimtek, tetapi juga menjadi guru yang aktif dan proaktif dalam mengembangkan diri dan profesi kita. Karena itu, mari kita jadikan setiap workshop/bimtek sebagai kesempatan emas untuk belajar sepanjang hayat. Terima kasih.

Baca juga :
Media Informasi Pendidikan, Lifestyle, Design dan Teknologi